Thursday, October 1, 2015

Pemanasan global akibatkan El Nino dan La Nina semakin sering


Pemanasan global picu El Nino dan La Nina semakin kuat
Pemanasan global picu El Nino dan La Nina semakin kuat

Sebuah penelitian yang baru-baru ini diterbitkan di Journal Science Advances telah mengungkapkann bahwa frekuensi pemanasan global bisa melipatgandakan dan memberikan efek negatif kepada fenomena El Ninno dan La Nina. Kedua fenomena cuaca itu bisa semakin kuat dan semakin sering terjadi.

National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) memaparkan El Nino dan La Nina sebagai sebuah fenomena cuaca yang rumit sebagai hasil dari berbagai variasi suhu di Samudra Pasifik. Perbedaannya adalah El Nino ditandai dengan suhu lautan yang meningkat daripada batas normalnya, La Nina ditandai dengan suhu yang lebih dingin.

Kedua fenomena ini, seperti dipaparkan NatureWorldReport berlawanan dengan El Nino-Southern Oscillation (ENSO), yang mewakili perbedaan suhu antara samudra dan atmosfer. Karena adanya uap air, El Nino membawa badai ekstrem maju ke muka. La Nina, di sisi yag lain, membawa suhu yang dingin.

Biasanya El Nino terjadi dua kali dalam tujuh tahun dan ditandai dengan peningkatan permukaan air laut. Kadang El Nino juga bisa memicu terjadinya banjir. Konsekuensinya terjadi perubahan pada kondisi samudra dan kehidupan laut di seluruh dunia, untuk waktu yang panjang.

Di Indonesia, El Nino menyebabkan terjadinya kemarau panjang, kebakaran hutan, kegagalan panen, rusaknya terumbu karang dan lain-lain.

Sebaliknya, La Nina ditandai oleh turunnya permukaan air sehingga kehidupan laut bisa hancur seperti pada kasus terumbu karang di Kepulauan Pasifik Selatan.

NYC Today menyimpulkan, para ilmuwan mengklaim jika perubahan iklim terus terjadi sesuai pola ini, turun-naiknya suhu samudra akan semakin kuat dan semakin sering. Ahli meteorologi telah memprediksikan bahwa pada akhir 2015 El Nino akan menghantam Pantai Barat Amerika dan terjadi semakin sering.

"Seringnya terjadi banjir di beberapa wilayah dan turunnya permukaan laut di wilayah lainnya akan memperparah pantai-pantai pulau-pulau Pasifik yang sekarang sudah dalam keadaan bahaya," papar Matthew Widlansky, peneliti dari University of Hawaii, seperti dikutip dari PiercePioneer.

Meskipun hasil penelitian ini tidak menemukan adanya informasi baru, namun penelitian ini melengkapi penemuan terdahulu dengan kesimpulan yang hampir sama. Artinya, perubahan atmosfer akan mempengaruhi El Nino dan La Nina.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Pemanasan global akibatkan El Nino dan La Nina semakin sering

0 comments:

Post a Comment